Kamis, 10 Juli 2008

IPO Adaro

IPO Adaro.

PT Adaro Energy (Adaro) akan menawarkan saham melalui penawaran saham perdana (IPO) senilai Rp 1.100 per lembar. Penentuan harga penawaran ini didasarkan pada kesepakatan dan negoisasi perseroan dengan penjamin emisi IPO.
Selain itu, dalam prospektus tambahan yang dipublikasikan Senin disebutkan penetapan harga Rp 1.100 per saham ini juga mempertimbangkan hasil bookbuilding yang telah dilakukan oleh para penjamin emisi.
Adaro akan melepas saham yang akan ditawarkan ke publik sebanyak 11.139.331.000 saham dengan nominal Rp 100 ini diperkirakan akan memperoleh dana dari penawaran saham ini mencapai Rp 12.253.264.100.000.
Rencananya dana hasil penawaran saham ini sebesar 92,47% untuk meningkatkan penyertaan di PT Alam Tri Abadi, 3,03% untuk pembelian saham di PT Persada Capital Investama dan 1,35% untuk pelunasan jual beli saham SIS milik Persada serta 3,15% untuk peningkatan penyertaan saham di SIS.
Masa penawaran akan dilakukan pada 8-10 Juli 2008dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Juli 2008, setelah mendapat efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 4 Juli lalu.
Pelaksana Penjamin emisi IPO Adaro ini adalah PT Danatama Makmur dan akan diberi hak untuk menjual saham sebanyak 10.780.156.000 lembar (96,776%), sedangkan sisanya sebanyak 359,175 juta akan dijual melalui 49 penjamin emisi efek.

Nilai IPO Terbesar.

Nilai IPO terbesar adalah saham PT Adaro Energy Tbk senilai Rp 12,2 triliun. Adaro baru mendapatkan pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Sabtu (5/7) malam, mundur dari jadwal semula 20 Juni 2008 karena adanya masalah internal. Masa penawaran umum IPO saham penghasil batubara nomor dua terbesar di Indonesia tersebut berlangsung pada 8-10 Juli.
Penjatahan saham bagi investor institusi dan ritel lokal ditambah dari 20% menjadi 25%. Sedangkan 75% dialokasikan bagi investor asing. Selain di Jakarta, penjualan saham perdana akan diperluas ke Medan, Surabaya, dan Semarang pada 8 Juli. Adaro menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang melaksanakan tempat penawaran di empat kota besar. Hal itu dilakukan guna menjaring sebanyak mungkin investor domestik.
Danatama bertindak sebagai penjamin pelaksana IPO. Sedangkan UBS, Morgan Stanley, dan DBS Bank merupakan agen untuk penjualan ke asing (international placement agent).
Adaro Energi yang akan melepas 34,83% saham seharga Rp 1.100 per unit merupakan calon emiten dengan nilai IPO terbesar sejak 1995. Sebelumnya, nilai IPO saham terbesar diraih PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pada November 1995 senilai US$ 1,6 miliar di bursa lokal dan Amerika Serikat.
Harga Saham Melonjak

Hingga akhir Juli 2008, jumlah perusahaan baru yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal mencapai 16. Sebanyak 12 perusahaan telah mencatatkan saham di BEI selama semester I dengan meraup dana Rp 5,67 triliun. Jika digabung, jumlah dana yang diperoleh 16 emiten dari IPO saham tercatat Rp 18,3 triliun. BEI menargetkan 30 emiten go public hingga akhir tahun.
Adaro akan menjadi perusahaan pertambangan batubara kelima yang masuk bursa. Pendatang baru adalah PT Indika Energi Tbk (INDY) yang listing pada 11 Juni 2008. Dana yang dihimpun oleh penghasil batubara terbesar ketiga di Tanah Air itu mencapai Rp 3,7 triliun.
Perusahaan tambang batubara lain yang akan menyusul IPO adalah PT Bayan Resources Tbk pada 8 Agustus 2008. Bayan mengincar dana dari IPO saham hingga Rp 6,47 triliun, dengan harga Rp 5.600-7.700 per lembar.
Tingginya minat perusahaan pertambangan batubara masuk bursa dipicu oleh besarnya kebutuhan dan lonjakan harga komoditas di pasar global. Kondisi itu akan mendongkrak kinerja keuangan, sehingga harga saham berpotensi menguat.
Respons investor mengoleksi saham–saham emiten berbasis komoditas batubara cukup tinggi, menyusul lonjakan harga global. Permintaan batubara dari India dan Tiongkok sangat besar ke depan.
Data BEI menunjukkan, harga saham Bumi menguat 25% sejak 28 Desember 2007 hingga 4 Juli lalu. Tak heran bila Bumi berhasil menyalip nilai kapitalisasi pasar Telkom. Kapitalisasi Bumi selama semester I-2008 naik 40%. Tapi, per 4 Juli, nilai kapitalisasi Bumi turun menjadi Rp 145,5 triliun. Sedangkan saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik 74% pada periode yang sama, saham Bukit Asam (PTBA) menguat 33,3%.
Paling Atraktif
IPO saham Adaro Energy dinilai paling atraktif dari empat perusahaan yang masuk bursa bulan ini. Sebab, sektor pertambangan batubara dan migas selalu diincar investor seiring lonjakan harga komoditas dan tingginya permintaan.

Pasar cenderung melihat sektor yang akan IPO dan laporan keuangan calon emiten. Namun, pelaku pasar cenderung mencari saham sektor pertambangan dan perkebunan.
Di antara empat emiten yang akan IPO, Adaro diperkirakan paling atraktif, karena bisnisnya sangat menjanjikan pada masa mendatang dan nilai IPO-nya terbesar kedua di Indonesia. Adaro sudah dinanti pelaku pasar.
Besarnya nilai IPO dan jumlah saham yang dilepas menjadi faktor penarik saat sahamnya ditransaksikan di pasar sekunder. Saham Adaro diyakini berpotensi menggerakkan indeks harian. Dengan begitu, harga saham di pasar primer bakal diincar investor.
Tapi, investor harus mencermati sengketa hukum Adaro. Pasalnya, masalah hukum ini ditakutkan muncul lagi setelah perseroan masuk pasar sekunder dan menyebabkan perdagangan saham disuspensi.
Meski demikian, Adaro sudah cukup transparan dalam menjelaskan masalah hukumnya. Buktinya, Bapepam-LK telah menerbitkan pernyataan efektif.
Masuknya emiten-emiten barubakal menjadi semacam ‘obat’ bursa yang terkoreksi belakangan ini. IPO saham Adaro paling atraktif bulan ini. Adaro akan menjadi motor kedua indeks setelah Bumi. Saham Adaro termasuk salah satu saham blue chips jika dilihat dari sektornya, kapitalisasi pasar, dan kinerja keuangan. Bahkan Adaro lebih baik dari Bumi, karena ada orang-orang hebat yang berkumpul untuk mengelola perseroan.
Saham Adaro akan berdampak positif terhadap pergerakan indeks, karena sahamnya bakal likuid.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda